Pembelajaran tematik terpadu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013
Pengertian Kurikulum KTSP
KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah (Mansur Muslich, 2012:10). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah seperangkat rencana pendidikan yang berorientasi pada kompetensi dan hasil belajar peserta didik. KTSP dapat dikembangkan penyusunannya oleh tingkat satuan pendidikan masing-masing dalam hal ini sekolah yang bersangkutan yang mengacu pada panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh badan independen yang di sebut dengan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Jadi, dapat disimpulkan bahwa KTSP merupakan suatu rencana kegiatan yang berkenanan pada kompetensi dan hasil belajar peserta didik untuk menghasilkan produk dalam kurun waktu tertentu.
Landasan KTSP
Dalam buku Mansur Muslich (2012:1) penyusunan kurukulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) memiliki landasan-landasan untuk mengembangkannya yaitu yang tertuang dalam undang-undang republik indonesia nomor 20 tahaun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang terdapat pada pasal 1 ayat (19), pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4), pasal 32 , pasal 35 ayat (2), pasal 36,pasal 37 dan pasal 38 ayat (1), (2) dan peraturan pemerintah republik indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Selain itu penyusunan kurikulum mengacu pada peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan dasar dan menengah, peraturan meneteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi.
Prinsip KTSP
Didalam pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) didasarkan pada prinsip-prinsip antara lain :
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan lingkungan.
Beragam dan terpadu.
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Menyeluruh dan berkesinambungan.
Belajar sepanjang hayat.
Seimbang anatara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
KURIKULUM 2013
Pengertian Kurikulum 2013
Konsep dasar pembalajaran tematik merupakan salah satu pengembangan pemikiran dari dua orang tokoh pendidikan yakni Jacob dan fogarty,dimana Jacob tahun 1989 mengembangkan pembelajaran tematik dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan fogarty tahun 1991 mengembangkan pembelajaran tematik dengan konsep pembelajaran terpadu.
Dalam buku abdul majid (2014:85) mengemukakan bahwa pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik intramata pelajaran maupun antar-mata pelajaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan proses pembelajaran terpadu dengan mengaitkan beberapa mata pelajaran dalam dalam satu tema untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada peserta didik sehingga proses pembelajaran menjadi bermakna. Dengan adanya kurikulum 2013 dapat terjadinya peningkatan dan keseimbangan anatara kompetensi sikap (attitude), keterampilan(skill) dan pengetahuan (knowledge)
Landasan Kurikulum 2013
Didalam pengembangan kurikulum 2013 berdasarkan pada landasan yuridis atau ketentuan hukum yang berlaku yang dijadikan sebagai dasar dari pengembangan kurikulum. Dalam buku abdul majid (2014:85) Landasan yurudis kurikulum 2013 adalah Undang-undang dasar 1945, undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, dan peraturan menteri pendidikan nasional no 2003 tahun 2006 tentang standar kompetensi kelulusan dan pereturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi dan selanjutnya diamanatkan oleh rencana pendidikan nasional menengah (RJPMN) serta intruksi presiden republik indonesia tahun 2010 tentang pendidikan karakter, pembelajaran aktif dan pendidikan kewirausahaan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan kurikulum haruslah memiliki landasan-landasan yang kuat baik dari segi hukum maupun manusia yang menjalankannya.
Prinsip-prinsip kurikulum 2013
Dalam buku Abdul Majid (2014:89) menjelaskan beberapa prinsip kurikulum 2013, anatara lain :
Pembalajaran tematik integratif menggunakan suatu tema yang didalamnya terdapat materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran. Tema dari pembelajaran ini bersifat aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi dari beberapa mata pelajaran yang saling terkait sehingga materi yang dipilih dapat menggungkapkan tema secara bermakna.
Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karekteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan dan pengetahuan awal.
Materi pelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan.
Karakteristik Pembelajaran Tematik
Didalam kurikulum 2013 memiliki beberapa karakteristik di dalam proses pembelajaran. Seperti yang terdapat Dalam buku Abdul Majid (2014:89) menjelaskan beberapa karakteristik pembelajaran tematik, antara lain :
Berpusat pada siswa
Berpusat pada siswa (student centered) artinya didalam proses pembelajaran lebih menekankan kepada peserta didik, peserta didik ditempatkan sebagai subjek belajar sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada pesrta didik dala melakukan aktifitas belajar.
Memberikan pengalaman langsung
Didalam proses pembelajaran peserta didik diberikan pengalaman langsung dengan dihadapkan pada suatu hal yang nyata (konkrit) sebagai dasar peserta didik untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak
Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam proses pembelajaran pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas karena fokus pembelajaran diarahkan pada pembehasan tema-tema yang paling berkaitan dengan kehidupan peserta didik.
Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembalajaran sehingga siswa mamapu mamahami konsep pembelajaran tersebut secara utuh. Hal ini dilakukan untuk membantu peserta didik memecahkan masalah-masalah yang terjadi dilama kehidupan sehari-hari.
Bersifat fleksibel
Bersifat luwes dimana guru dapat mengaitkan materi ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan dapat mengaitkan dengan kehidupan dan lingkungan peserta didik.
Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
Komentar
Posting Komentar